ALUR CERITA : – Starflight One, pesawat komersial yang dapat membawa penumpang keliling dunia dalam hitungan jam, memulai pelayaran perdananya. Perjalanan menjadi sangat serba salah, bagaimanapun, ketika pesawat dipaksa keluar dari atmosfer dan ke luar angkasa. Karena terlalu berbahaya untuk mencoba masuk kembali, Kapten Cody Briggs, penumpangnya, dan krunya berani menurunkan kadar oksigen sementara para ilmuwan NASA berebut meluncurkan misi penyelamatan berpacu dengan waktu.

< strong>ULASAN : – Dalam tradisi film-film bencana besar tahun 1970-an, STARFLIGHT ONE: THE PLANE THAT COULDN”T LAND menawarkan pemeran “all-star” dari film tahun 1970-80an dan tokoh-tokoh TV. Hal Linden adalah perancang pesawat udara / luar angkasa, Lee Majors adalah pilotnya, Lauren Hutton berperan sebagai penumpang. Mega-jet supersonik sedang dalam pelayaran perdananya dari Australia ke Los Angeles. Yang mengejutkan, segalanya menjadi sangat kacau, dan sangat cepat juga, karena sampah antariksa yang meluncur mengancam untuk menghancurkan pesawat! Kegembiraan yang sebenarnya dimulai ketika pilot dipaksa terbang ke luar angkasa, menghasilkan gravitasi nol! Ya, waktu mengambang di dalam pesawat! Sementara itu, awak darat tidak dapat membantu, sementara Ray Milland tua yang rewel mengomel dan mengerutkan kening. Setelah cukup melihat film-film semacam ini, orang bisa menebak dengan baik apa yang akan terjadi selanjutnya. Upaya yang dibuat untuk TV ini adalah bencana epik angka-angka yang masih berhasil menderita karena kebodohan yang tidak dapat dijelaskan dalam waktu yang lama. Jangan khawatir, bencana lebih lanjut menunggu. Syukurlah, Pilot Lee Majors dan penumpang Lauren Hutton terhubung kembali secara emosional. ADEGAN TERBAIK: Ketika Hal Linden disegel dalam peti mati (!!) dan dibawa melalui ruang angkasa menuju pesawat ulang-alik! Jangan lewatkan boffo finale! Itu menggantikan sebagian besar waktu satu jam dan 50 menit terakhir…